Kangg Mas Joe!

Halo semuanya! Tidak terasa, sudah delapan hari blog ini tidak update lagi. Beberapa teman bertanya mengenai ini. Mengapa Dodo mengubah nama blog-nya menjadi Kangg Mas Joe? Dari mana asal-usulnya? Dari mana nama Joe? Kenapa harus ada Mas, setelah itu ada Kangg pula. Ditambah lagi, huruf ge-nya ternyata ada dua!

Langsung saja, agar kamu tidak penasaran lagi. Mari kita mulakan!

Joe. Ada dua sebab terkait nama ini.
Pertama, nama itu adalah nick-name dari nama Pakdhe (paman)ku. Nama asli pamanku adalah.... Rahasia (ga jadi di-publish, masalah privasi. Kalo di riil-laif kamu kenal denganku, kamu pasti terkejut mengetahui siapa beliau sebenarnya hiihihii).
Di hampir setiap buku-buku milik belio di lemari, selalu tertulis nama Joe. Bahkan, di ponsel Nokia miliknya juga tertulis nama pengguna demikian (aku sering main gim di hape Nokia belio ketika masih SD).
Well, menurutku nama ini keren.

Kedua, nama panggilanku selain Dodo, Dodo, Dodo’ atau Dou-dou (baca selengkapnya: Siapa Namamu?), adalah Joe! Beneran, ga bohong! Walopun yang panggil begitu hanya lima orang. Iyaak, kamu tidak salah baca. Lima orang!
Mereka adalah teman dan adik kelasku ketika SMA. Bisa dibilang, circle alias lingkaran alias halaqoh terdekatku. Bagaimana sejarahnya nama Joe bisa muncul? Ceritanya panjang. Bahkan, aku juga sudah lupa. Wkowkwk.
Kapan-kapan, mungkin kalo aku sudah ingat, akan aku ceritakan.

Baca juga;

Oh yaa, aku sekarang sudah ingat.
Intinya, Joe adalah salah satu tokoh fiksi yang aku ciptakan ketika SMA. Cerita simpelnya, Joe punya teman perempuan alias girl-friend yang bernama Cha. Mereka berdua hanya berteman dekat, persahabatan biasa antara laki-laki dan perempuan. Sayangnya, Joe dan Cha tidak berpacaran. Sebab mereka anak Rohis yang didoktrin kalo pacaran adalah haram. WKWKOWKWK.

Ini rahasia terakhir.
Tokoh Cha merupakan tokoh yang benar-benar ada. Dia adalah teman satu kelasku di SMA, yang nampaknnya sebentar lagi akan menikah. Lagi-lagi lima orang tadi yang mengetahui keberadaannya. Jadi, bisa dikatakan cerita Joe dan Cha adalah “cerita khayalan” dari aku dan kelima orang teman terdekatku.
Eh, apa sih. Ga jelas!
Yaa maap.

Kenapa akhirnya aku memilih nama seperti ini?
Aku baru ingat, ada satu bagian yang terlewat yang seharusnya diceritakan di awal. Kenapa harus Joe.
Jujur, aku terinspirasi dari nama tutor (guru les) Bahasa Inggrisku. Dia memperkenalkan diri sebagai Kak Zie. Menurutku, nama Zie adalah nama yang keren dan kebarat-baratan. Ternyata, di kemudian hari, nama asli tutor tersebut adalah Kak Fauziyah (aku pernah bercerita di postingan Santuy-nya Liberalisme).

Tidak hanya Kak Zie. Aku juga punya dua tutor lain yang memiliki nama panggilan kebarat-baratan. Padahal nama aslinya Indonesia sekali. Nama panggilan mereka adalah Mr. Sue dan Mr. Jack.
Coba tebak, siapa nama asli mereka? Susanto untuk Mr. Sue dan Joko untuk Mr. Jack.
Sungguh mengejutkan sekali, bukan!

Kembali ke cerita SMA.
Temanku menyaranku untuk ikut mengubah nama menjadi keren dan kebarat-baratan. Awalnya, aku menggunakan nama Doe. Tapi menurutku tidak keren. Karena aku ingat nick-name pamanku yang menurutku keren, maka aku putuskan untuk menggunakan nick-name tersebut. Joe.
Jadi, ceritanya sinkron dengan di awal yaa, hehee.

Masuk ke bagian kedua. Mas.
Nama “tokoh” yang aku ciptakan di awal, sebenarnya adalah Mas Joe. Lima orang itu terkadang memanggil aku dengan sebutan demikian. Walaupun terkadang dipanggil dengan Kak Joe. Wajar saja, di Palembang orang biasa memanggil “kak”, jarang menggunakan “mas”.

Jadi, aku menyematkan “mas” di nama tersebut, sebab ingin mem-branding bahwa aku adalah orang Jawa. Aku bangga dengan identitas ke-Jawa-an-ku, (walupun aku saat ini tidak belum bisa berbahasa Jawa). Di Palembang tidak banyak orang Jawa. Suku Komering dan suku Sumatera lainnya yang cukup dominan di sini.

Oh yaa, karena sudah kepalang ngomongin Jawa. Aku mau cerita di sini. Ada hal unik ketika aku pergi ke Tanah Jawa. Di sana, aku mengaku sebagai orang Palembang. Tidak hanya mengaku, sih. Tapi Pakdhe dan Budhe yang ada di Jawa, bilang kalo aku adalah orang Palembang, bukan orang Jawa. Haha.

Namun, di sisi lain. Ketika di sini, di Palembang. Aku tidak mengaku sebagai orang Palembang, melainkan mengaku sebagai orang Jawa. Nanti orang Palembang “asli” bakal marah kalo aku ngaku-ngaku jadi orang Palembang wkwkkw.

Lanjut ke bagian terakhir. Kangg. Ge-nya ada dua.
Beberapa teman menganggap, bagian ini sangat mengganggu. Kenapa pula ada dua huruf ge. Kenapa tidak satu saja ge-nya. Jawabannya simpel. Karena Instagram!

Seperti di paragraf sebelumnya, aku telah bilang bahwa nama awalnya adalah Mas Joe. Aku mencoba dengan nama seperti itu, ternyata tidak diizinkan Instagram, user name-nya terlalu pendek. Maka aku mencari suatu kata yang cocok untuk menemani Mas. Dapatlah Kang yang ternyata cocok; Kang Mas.
Maka, akun Instagram milikku bernama @kang_mas.joe.

Waktu terus berjalan, menurutku nama ini terlalu alay. Ada dua simbol. Pertama underscore, kedua titik. Maka, aku coba hilangkan satu saja. Lagi-lagi Instagram tidak mengizinkan. Karena karakter atau jumlah hurufnya terlalu sedikit. Masih kurang. Maka, untuk mencukupkan jumlah karakter yang diminta, aku tambah saja huruf ge satu lagi. Maka, saat ini nama Instagram milikku telah berubah menjadi @kanggmas_joe. Jangan lupa di-follow yaak, wkkwwk!


***

Menuju ke alasan utama.
Tulisan di atas sebenarnya adalah basa-basi saja. Haha.

Alasan utama aku mengubah nama blog adalah, aku ingin lebih menjaga privasi. Kata orang, privasi itu mahal. Jadi, aku sedikit demi sedikit mulai membatasi aktivitas media sosialku. Biarkan orang tidak mengetahui apa yang terjadi padaku. Siapa diriku sebenarnya. Itu bukan urusan orang lain.

Aku salut kepada Mbak Creameno, atau Mbak Lia si Peri Kecil, atau Pakdhe Agus. Nampaknya, mereka tidak mau menceritakan diri mereka secara detail. Bahkan, fotonya pun tidak terpampang. Jadi, apabila suatu saat bertemu, mungkin aku tidak tahu bahwa orang yang berada di depanku adalah orang yang kerap kali saling berkomentar di Blog.

Kemudian, aku juga teringat salah satu video seminar yang aku tonton di Youtube. Bang Tere Liye bercerita, dia berada di suatu pesawat, dan orang di sebelahnya sedang membaca buku karya beliau. Orang itu tidak tahu, bahwa penulis bukunya sedang berada persis di sebelahnya.

Biarkan orang mengenal karya kita, bukan mengenal siapa diri kita. #Eaaakk

Tags:

Share:

69 komentar

  1. Pengen deh punya nama lain gitu.. Pas kuliah aku kenalan pake nama itu, tp abis orang tau nama aslinya jadi manggil nama asli lagi deh..


    Selamat yaa udah TLD juga nih blognya, apakah mau dikomersialisasikn?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu jawab, TLD = top level domain, artinya nama url blog mu udh ga pake gratisan :)

      Hapus
  2. Oh ternyata itu sejarah kenapa domainnya namanya kanggmasjoe-mblo karena dari Instragram toh.๐Ÿ˜†

    Semoga saja setelah ganti domain jadi makin semangat menulis mas. Eh jadi di Palembang jarang orang Jawa ya.๐Ÿค”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jarang tuh tidak. Cukup Banyak juga. Tapi tidak sebanyak orang Komering eheheh

      Hapus
  3. Arrrggghh .. curaang aakh ....
    Ngga mau sebutin nama paman kamu ๐Ÿ˜”

    Joe Taslim, bukan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhaa, bisa jadi. Joe Taslim kan orang Palembang jugaaak ๐Ÿ˜…

      Hapus
    2. Oh, iya toow.

      Kayaknya sih bukan dia deh ...

      Tapi Joe Biden.
      Presiden Amrik ituuuuu ...
      Yeikan ?

      Hapus
  4. Wooow.. keren kanggmas_joe.. ntar saya follow IGnya deh.

    Wong plembang sama wong jowo itu samo2 WONG.

    Ohya Tere Liye mulai go public lho. Di kelas.com beliau ada kelas menulis dgn memajang foto diri yg asli sebagai branding.

    BalasHapus
  5. Menanggapi komentar dari Kak Himawan, kalau om-nya Dodo beneran Joe Taslim, aku ingin nitip tandatangan ya, Do ๐Ÿคญ

    Keren sih perjalanan nama Kangg Mas Joe ini ๐Ÿคญ. Untuk kedepannya, bagi teman-teman yang telah mengikuti perjalanan Dodo dari beberapa saat lalu, Dodo akan lebih senang dipanggil Dodo atau Joe di blog ini?

    Dan aku suka sekali kata-kata penutupnya. Biarlah orang mengenal karya kita, bukan diri kita eaaaakkk ๐Ÿคฃ. Ini salah satu alasan kenapa aku nggak pasang muka di blog~ hahaha. Nanti jika suatu saat berpapasan dengan Dodo di jalan, mungkin aku yang akan menyapa duluan ๐Ÿคญ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahaa, pertanyaan yang menariq. Mau panggil apa sih sebenarnya terserah mbak. Saat ini juga nama akun ini masih "Dodo Nugraha"
      Nanti lah yaa kalo nama akunnya udah diubah jadi "Kangg Mas Joe" boleh lah yaa wkwkw

      Hapus
    2. Sama nih Lia, aku udah kadung nyaman manggil pake nama Dodo. Gpp kan Mas Dodo, eh kang mas joe? Hehehhe.. Tp aku setuju, diingat karna karya memang terasa lbh menyenangkan ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

      Oiya, akuu jugaa disapa duluaan ya Lia, klo papasan. Hehehe.. ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

      Hapus
    3. Menanggapi Lia dan komentar Dodo soal foto yg ga pernah dipasang di blognya, seingetku sempat ada foto Lia jadi cover di salah satu postnya. Apakah itu sudah ditake down? Muka imut Lia masih aku ingat loh ๐Ÿ˜‚

      Hapus
  6. Jadi, baiknya aku tetep panggil kak Dodo atau ganti jadi mas joe nih, kak?๐Ÿ˜† wkwk.

    Kurang lebih alasannya mirip-mirip sama aku, media sosial pengen jadi sarana dimana aku sedikit keluar dari bubble dimana orang-orang kenal aku bukan dengan sebutan Awl. That's why di blog aku menulis sebagai Awl yang selama ini mungkin asing di telinga orang-orang terdekat๐Ÿ˜‚ mungkin bisa dibilang nama pena. Walaupun untuk nggak menyematkan foto udah terlanjur susah dihilangkah karena blognya nyambung sama medsosku yg mana isinya nggak jauh dari foto diri. But at least i've tried to๐Ÿ˜

    By the way, aku penasaran jadinya sama paman kakak. Gara-gara kemarin sempet nemu di twitter yg gataunya temen si user ini ternyata Pak Koentjaraningrat, yang bukunya suka jadi pacuan anak-anak antropologi. So, aku pikir lucu kalau hal-hal seperti ini juga kejadian di blog๐Ÿ˜†

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksudnya si temen dari pengguna twitter yg rame ini turns out cucunya Koentjaraningrat๐Ÿ˜‚

      Hapus
    2. Hiiihi, menarik sekali cerita di twitter nya ๐Ÿ˜‚
      Btw, kamu boleh panggil apa aja kok, Awl wwkwk

      Hapus
  7. Kalimat penutupnya petjah sekali, Mas Dodooo! Eh keliru, that's so cool, Joe! :D Saya malah penasaran, sebelum bermetamorfosis menjadi "kanggmasjoe.my.id" nama domain-nya apa? :O

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya simpel aja mbak. Dodonugraha.blogspot.com hahahaa

      Hapus
  8. Jadi begitu sejarah nama domain mas Dodoooo, menarik ugha mas ๐Ÿ˜‚ Dan lebih kreatif daripada sejarah nama blog saya yang asal-asalan dibuat pada masanya hahahahaha.

    Berhubung saya sudah mengenal nama mas Dodo dengan sangatttt akrab, akan susah sepertinya untuk panggil mas Joe, jadi saya tetap panggil mas Dodo, yaaaaah ๐Ÿ˜ By the way, saya baru tau ternyata ada domain my.id, lhooo. Agak kudet saya. Wk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaa, iyaa mbak. Sejarahnya cukup berliku, walaupun sebenarnya ga penting ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

      Dan untuk my.id cukup menarik bagiku, sebab harganya murah. 12rb saja. Lebih murah daripada bakso yg biasa aku beli seharga 15rb rupiah hahaha ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

      Hapus
  9. sebagai seseorang yang juga punya panggilan Joe, saya merasa cerita mas dodo ini sungguh mengenaskan karena dia sampai sekarang dalam mode friendzone.. kasian hihihi

    BalasHapus
  10. Terus aku panggilnya gimana nih, Do? Pake Dodo apa kangg mas Joe ๐Ÿ™ˆ? Eh tapi udah terlanjur terbiasa pake Dodo nih, Do. Boleh ya, panggilnya tetep Dodo aja. ๐Ÿคญ

    Ngomong-ngomong aku juga mengenal beberapa orang yang panggilannya kebarat-baratan nih, Do. Ada Mr. Sam, Mr. Pitt, dan JJ. Kalau Mr. Sam itu nama aslinya Mat Samsuri, Mr. Pitt punya nama asli Rono Pitoyo, dan JJ itu panggilan akrab suamiku (padahal gak ada satu pun huruf 'j' di dalam namanya).๐Ÿ™ˆ

    Di postingan ini aku curiga satu hal nih. Jangan-jangan Dodo lagi promosi akun ig nih ๐Ÿคญ. Okedeh, aku follow ya, Do. Jangan lupa follow back.๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mr. Samsuri hahaa -_-

      udah difolbekk mbak :D

      Hapus
    2. yang penting jangan dipanggil sayang aja mbak, nanti meledak jantungnya wkwkwk

      Hapus
  11. haha pantaaas aku bingungg. ini perasaan aku kliknya blog dodo tapi kenapa dah linknya jadi joe ๐Ÿ˜†

    soal privasi, iya sih setuju emang mahal bet privasi itu. keknya seru aja gtu misal ktm org yang gatau kita. jadi lebih bisa tahu cara dia menilai/bersikap ke org lain selain kita *eh gimana sih ini ngomongnya? haha gitu lah yaaa

    aku kan jadi follow ignya kanggmasjoe haha

    BalasHapus
  12. Waduh...panjang sejarahnya ya.. Sampai oe IG juga... Okelah.. Mulai hari ini saya panggil Mas Joe...

    BalasHapus
  13. Eih, iyaach ..

    Bedewei aniwei baswei, apa nama Dodo terinspirasi dari nama musikus jadul berambut gondrong Dodo ZAKARia kah ?

    [Hahahauw, kenapa jugaaak nulis zakaria-nya digede-in kek getoooh ..]

    BalasHapus
  14. Wah... Udah ganti nama aja nih blognya Mas.
    Kalo disini, ganti nama pake beras 3 warna loh.

    Saya juga jadi pengen punya nickname keren nih.
    Kira-kira apa ya? ๐Ÿค”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ganti nama bukannya kudu potong kambing yaa mas Rudi hahaa

      Hapus
  15. Wah aku tahuuu...ini aslinya mau mempromosikan Instagram nya nya yang baru kan? Iyee kan.?jadi IG nya yang baru namanya @kanggmasjoe? Okelah kalau begitu ntar mau aku intip Intip siapa tahu ada fotonya Dodo di sana..ketahuan dech.. fotonya wkwkwkwk.
    Btw begitu ya orang nggak perlu ngenali wajah kita.. cukup karya kita aja?
    Aku sich maunya terkenal dua-duanya. Hihihi..

    BalasHapus
  16. mr sue aslinya susanto...kok aku agak mesem ya baca ini...keinget siapa gitu sueee hahahha


    oh aku kok penasaran siapa nama oakdhenya..maksdunya beliau penulis buku gitukah

    ciyeee senyum senyum baca fiksi antara nyata dan tidak nyata antara joe dan chanya hahhahah

    eh eh...betewe mas agus ada kok fotonya ..tuh pernah direview juga di ulasan blognya kang satria wkwkkwkw

    BalasHapus
  17. Jadi seperti itu....
    Hahah, jadi pengen pke nama samaran juga.. tapi wis kadung nyebar.. lahh yaudahlah yah...

    Gue mau manggil "Joejoe" boleh nggk??๐Ÿ˜„
    Panggilan gue selain "Bayu" itu lebih seringnya "Ndut". Dan itu nggk keren karena main fisik.. wkwkwkwk.. tpi karena udh kebiasaan jadi noleh2 aja gue, Jojo..

    Terus semangat buat ngeblognya Jo.. heheh

    BalasHapus
  18. Hahahaha, udah telat buat saya menjaga privacy, biarin dah, lagian saya tak punya karya menarik wakakakak.
    Palingan, justru karena saya mengumbar privacy di mana-mana, semacam semangat buat saya, untuk selalu menjaga nama baik diri sendiri dulu, karena kalau saya merugikan orang kain, astagaaaaahhh....

    Nama lengkap, foto seabrek, bahkan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi ada semua di google, dan itu nggak sedikit.

    Malunyaaa diri saya entar hahaha.

    Tapi saya salut banget ama teman-teman yang masih suka menjaga privacy, memang nggak asyik juga sih ya, (khususnya buat saya yang introvert) kalau pas jalan dikenal orang (nah loh, aneh kan saya, hahaha).

    Btw jadi gimana tuh yang bentar lagi bakalan menikah *eh? :D
    Wakakakkakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaa iyaa, udah mudah sekali mencari uni rey di guugel nih hiiihi

      Hapus
  19. Halo Mas Dodo, wweeiiss sekalinya datang berkunjung udah rebranding nih. Semoga dengan nama Kangg Mas Joe, semakin di depan ya mas..

    Salut euy dengan keputusan menjaga privasinya. Karena nggak semua orang bisa ada di level ini. Oh btw, aku manggilnya tetep Mas Dodo aja ya.. karena udah kebiasaan kalau nyapa ke sini manggilnya Mas Dodo, hehe

    BalasHapus
  20. yang langsung kutangkap adalah profil bionya.

    joe-mblo

    hati2, ntar jadi doa lho mblo, #eh

    kabuurrrr wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. heehh... saat ini masih jomblo, nanti kalo ga jomblo diupdate koq wkwkwkw

      Hapus
  21. wah sejarahnya panjang juga ya mas namamu, kalo gw sih ga mau ambil pusing soal nama, urusan hidup aja udah pusing, di tambah lagi dengan nama :D.. kalo foto profile ga pernah gw pasang asli bukan karna apa2, tapi karna gw pemalu, ga pedean :D

    BalasHapus
  22. Perkara nama bisa jadi panjang ya. Hahaha. Sejujurnya awkward baca ini,soalnya nama suamiku dodo juga HAHAHAHA

    BalasHapus
  23. wahhhh panjang sejarahnya... boleh masuk text book subject sejarah ini, mas๐Ÿ˜† untuk tatapan next generation๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

    BalasHapus
  24. Saya sepakatttt kakk... Beberapa bulan terakhir saya mencoba membtasi privasi saya.. Slah satunya dengan me-lockdown akun sosmed.. Kini yang tersisa sosmed saya hanya blog dan aplikasi chat.. Sepertinya saya akan mencoba untuk menjaga privasi di blog juga.. Ya, mungkin utk skrg blognya mash sepi. tapi, siapa tau nanti jdi terkenal, harus sejak dini menjaga privasi.. ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…

    BalasHapus
  25. Ada rekomendasi buat nama keren saya kak biar ala kebarat-baratan gitu juga? wkwkkw

    BalasHapus
  26. Aku sempet pikir kamu pilih nama kangg mas Joe, pake G 2, itu Krn udh ada yg pake username kang mas Joe :D. Makanya utk pembeda diksh G 2 hahahaha. Sotoy sih aku.

    Baru tau juga kalo bikin username di IG ga bisa terlalu pendek. :D

    BalasHapus
  27. Kalo tujuannya untuk membranding diri, seharusnya tulisan inj ngga perlu-perlu amat, Mas Do, eh Mas Joe. Tapi karena bilang basa-basi, jadi bikin tulisan ini jadi punya tempat.

    Ohya, bahas soal privasi, saya rasa semua orang punya hak atas itu. Kalo Mas Dodo sudah memilih jalan tersebut, saya tentu ngga akan memaksa sama ketika saya berusaha untuk tidak ikut campur pada keputusan macam nama-nama yang Mas Doso sebutkan. Tulisan mereka sudah lebih dari cukup mengisi hari-hari saya ๐Ÿ˜

    BalasHapus
  28. Aku belum pernah dengar kau dipanggil "Joe", pernahnyo dipanggil "jok".

    BalasHapus
  29. Apakah aku harus meniru tulisanmu ini agar aku menjabarkan tentang nama Mangcoy yang aku pilih? wqwqwqq nggak ah, ga asik klo niru niru :P
    Aku kira ente memakai huruf G yang dobel karena terinspirasi mbak-mbak influencer yang E nya ada tiga, atau karena korelasi huruf G dan Gay *ehehehe, ternyata semuanya itu karena Instagram, ya.

    BalasHapus
  30. Ini nama punya cerita yang menarik juga ya, kak dodo atau mas Joe sama saja hehe sama sama berhasil membuat pembaca melupakan dunia untuk sementara waktu hehe

    BalasHapus
  31. EH tunggu, Mas Dodo bikin akun instagram ga bisa karena username-nya terlalu pendek? Soalnya username instagramku ga sampai 10 karakter tapi bisa lhooo ahahaha mungkin kebijakan instagram beda-beda yaaa?

    Seperti biasa yaaa tulisan Mas Dodo mah banyak jebakannya wkwkwk dan ternyata nyeritain asal-usul nama Joe itu cuma basa-basi hahahaha

    BalasHapus
  32. Luar biasa lho Mas ngubah branding itu hehe. Pantas bingung, nama di komen Dodo tapi di blog Joe, hmmm.
    btw Kayaknya itu IG bukan karakter kali ya, tapi namanya udah ada yang pake. Soalnya aku akun lain cuma 6 karakter masih bisa bikin selama masih tersedia.

    BalasHapus
  33. Congrats ya Mas Dodo, dengan blog yang sudah TLD. Theme nya juga ganti ya?

    Wah untung gak pakai Doe. Aku ingetnya John Doe itu kalau di Amerika diberikan kepada yang ngga diketahui namanya. Misal ada korban kecelakaan, terus gak ada identitasnya. Nah dinamain deh John Doe.

    Berarti Joe ini alter ego nya Mas Dodo ya? :)
    Selamat sekali lagi buat hidup baru dengan blognya yaa

    BalasHapus
  34. Sama seperti Renov. Doe mengingatkanku pada John Doe juga. Sebenarnya keren, cocok dengan keinginanmu untuk anonim. Tapi kalo emang pengennya tetep Joe, John Doe diganti jadi Dohn Joe kayaknya keren. Bukan Don Juan lho ya..

    BalasHapus
  35. Mashaallah kutipan terakhir menggugah Hati sekali✨✊Tetap semangat dalam berkarya... Siap gitu yah kak asal muasal nama Nya wkwk jadi kayak legenda

    BalasHapus
  36. Uda lama ga mampir di mari eh tau2 uda TLD aja blognya hihi... sebenernya sempet tau sih dari komen di beberapa blog orang lain eh tapi akunya baru sempet main ke sini lagi hehehe
    Maapkaan

    Btw lucu uga yaa “g”-nya ada dua karena disuruh Instagram hihihi
    Oke de kangg mas joe!!

    BalasHapus
  37. Apapun sebutan namanya yang penting tetap jadi diri sendiri wkwkkw

    BalasHapus