TENTANG KAMU
Sepatuku, kau hadir merubah hidupku.
Kau datang di saat aku benar-benar membutuhkanmu.
Aku masih ingat, di hari Senin sore awal Agustus, dalam keadaan hujan gerimis pada tiga tahun lalu.
Saat itulah kita pertama kali bertemu.
Kemudian, kau langsung ku ajak ke luar kota.
Kita bermanja ria di Kampus Sriwijaya di Kota Indralaya, dalam kegiatan PK2.
Hari kedua, kau langsung ku "pingit".
Aku tak ingin ada lelaki lain yang merasakan betapa manisnya bersamamu.
Maka, kau ku letakkan di sudut bawah rak sepatu.
Lengkap dengan pembungkusnya.
Maafkan aku, sayang.
Setelah kau ku jadikan sepatu "simpanan", aku mulai berkenalan dengan sepatu-sepatu lain.
Karena menurutku, mereka lebih dapat membuat nyaman kaki ini.
Mereka lebih trendy dan sporty, tidak seperti dirimu yang terkesan rigid nan kaku.
Semenjak itu aku mulai melupakan dirimu, dan bermesraan dengan sepatu-sepatu lain.
Sekali lagi, maafkan aku, sayang.
Kini aku sungguh tak dapat memilikimu lagi.
Karena kita sudah tidak cocok satu sama lain.
Kemarin, aku baru teringat dengan dirimu.
Kau hendak ku ajak bercanda ria, namun kau ternyata sudah tidak dapat menerimaku lagi.
Sebab kakiku kini semakin besar.
Dan kau tak dapat menuruti kehendakku.
Kau tak mau berubah, masih sama seperti yang dahulu; rigid nan kaku.
Kakiku kini tak dapat masuk ke dirimu lagi.
Dan kini, aku memutuskan untuk menjual dirimu.
Yang, maaf, menurutku tiada berguna lagi.
Semoga hubungan kita tetap terjaga dengan baik.
Dan semoga dirimu disana mendapat pemilik sepatu yang lebih baik dan lebih romantis.
Dari Mantanmu,
Sang Pemilik Sepatu.
.
.
Maksud teks di atas adalah,
Aku menjual sepatu Pantofel, ukuran 43.
Baru sekali dipakai.
Masih rapi dan bagus.
Disimpan dalam plastik.
Jika berminat dengan sepatuku, kamu dapat Men-Japri diriku! 😏
089********5
Sumber:
Postingan di Instagram, tiga tahun lalu.