Tulisan ini bukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Aku juga tidak tahu jawabannya. Aku cuma mau mengeluarkan “unek-unek” saja.. Bukan untuk mendiskreditkan wanita yaak. Bisa jadi ini cuma “oknum”. Ehehe.
Well, walaupun kata orang wanita itu cenderung memakai perasaan dalam bertindak. Terkadang, para wanita itu bertindak tanpa perasaan sama sekali. Cenderung membuat kaum pria sakit hati. Hal ini aku dapatkan dari FGD; Focus Group Discussion (baca: ghibah) dengan beberapa teman. Berikut akan aku paparkan contoh kasus dari kisah nyata hasil FGDyang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Seorang wanita, sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya), sudah memiliki gebetan yang bernama Wawan. Suatu hari di tempat kerjanya, pria lain bernama Budi, hendak mendekati Mawar. Budi suka dengan Mawar.
Bagaimana respon Mawar ketika Budi PDKT dengannya? Padahal dia sudah punya gebetan bernama Wawan?
Tentu saja Mawar selalu merespon ajakan Budi. Diajak jalan, hayuu. Diajak nonton oke. Diajak makan, mau. Dan pasti, Budi menjadi yakin bahwa ini adalah sinyal positif dari Mawar. Diajak tidur juga mau! (Yaa enggak, lah!)
Apakah Wawan tahu akan hal ini? Tentu saja tahu. Mawar menceritakan ini ke Wawan. Mawar bilang ke Wawan bahwa Budi hanya ingin berteman biasa saja dengan Mawar.
“Kalau Budi beneran suka kamu gimana?” kata Wawan kepada Mawar di suatu sore.
“Yaudah, biarin aja?” Mawar menjawab enteng.
“Hah, maksudmu gimana?”
”Yaa kita lihat sebesar apa perjuangan Budi untuk mendapatkan aku!”
Wawan mulai merasa terancam posisinya, lalu mengonfirmasi, “Terus, Budi akan kamu terima?”
Lagi-lagi Mawar menjawab dengan sangat enteng seperti tanpa dosa, “Tentu saja tidak..”
MAWAR, LU KAGAK KASIHAN SAMA BUDI YAK? ELU NYURUH DIA BERJUANG, TAPI LU JUGA NIAT UNTUK MENGECEWAKAN DIA DI AKHIR.
Untuk Seorang Mawar, atau ada Mawar-Mawar lain di luar sana. Tolong. Jangan seperti ini ya. Kalau kamu memang tidak berminat dari awal, tolak saja dari awal. Jangan kamu angkat tinggi-tinggi, seolah ada harapan yang besar. Eh, gak tau nya kau jatuhkan kami dari harapan yang tinggi itu. Sakit rasanya. Sakit sekali. Rasanya dendam sekali dan benci sekali aku dengan Mawar. Kamu jahat, Mawar!
Lebih baik bagi kami, kalau dari awal memang sudah ditolak. Selesai urusannya. Tinggal mencari wanita lain yang sekiranya cocok, akan kami perjuangkan sepenuh hati. Kami tidak perlu membuang-buang waktu, tenaga, pikiran, dan biaya untuk sesuatu yang hanya menganggap kami mainan saja. Jadi Badut, kalau kata netizen.
Mawar benar-benar tidak bisa dimengerti jalan pikirannya.
Tetap semangat untuk si Budi, dan Budi-Budi lain di luar sana. Cari saja wanita lain. Jangan cari wanita jahat seperti Mawar!