Semangat, Tante Sasa!


Semangat, Tante Sasa! adalah buku ketiga Mbak Thessa yang sebelumnya aku kira adalah kedua, yang aku dapatkan secara gratis. Buku pertama, Nikah Muda, lagi-lagi juga aku dapatkan gratis dari Mbak Thessa, hasil menang give away di blog belio, sudah aku baca dan sangat keren sekali.
Dasar aku si yang paling suka gratisan! 😝

Jujurly, aku sangat ingin membaca novel Semangat, Tante Sasa! ini sejak beberapa bulan lalu ketika rilis pertama kali. Setelah sekian lama ikutan give away dan selalu gagal, akhirnya berniat membeli sendiri. Tetapi karena tanggal gajian masih lama, aku jadi lupa. Haha.

Jadi, bagaimana ceritanya aku bisa mendapatkan gratis bukunya?
Sekira sebulan yang lalu, Mbak Thessa (@thessalivia) tetiba mengirim DM di Instagram, menawarkan mau gak baca bukunya. Tentu saja dengan senang hati aku jawab mau. Siapa dong yang gak mau buku gratis, plus memang sudah jadi whislist book pula.


Novel ini, menurut beberapa teman di Blog masing-masing, bercerita tentang Tante Sasa sang tokoh utama yang mengurus keponakannya. Banyak ilmu-ilmu parenting yang akan didapat dari novel ini. Baik secara tersirat maupun tersurat.

So, apakah khabar tersebut benar?
Macam mana pula isi kandungan khas dari buku ini?
Mari kita mulakan!


Ketika buku ini tiba di mess, seorang teman membercandai, “Waah baca buku tentang tante-tante ya bang? Itu pasti isinya tentang pelakor. Si tante Sasa akan merebut suami orang!”
Aku tertawa mendengar kelakarnya, temanku juga tertawa.

Ketika aku meng-unboxing paket tersebut, kemudian sampai ke prosesi membaca jaket buku (lebih dikenal sebagai blurb). Di sana tertulis 17+. Jantungku langsung berdetak, “Mampus!”


... Mama tahu kebiasan Sasita pulang malam, hura-hura, apalagi Sasita malah dekat dengan laki-laki beristri! ...
Ini adalah salah satu kalimat dari dua paragraf yang ada di blurb. Nampaknya perkataan temanku benar. Jangan-jangan Tante Sasa beneran pelakor nihh.. Wwokokwk.

Oke, kini serius.
Cerita digambarkan seorang tokoh utama bernama Sasita atau dikenal sebagai Tante Sasa oleh keponakannya; Velisa. Sasita juga punya hubungan yang kurang harmonis dengan mamanya. Maka, ia memilih untuk tinggal di apartemen sendiri, alih-alih tinggal bersama ibu kandungnya. Padahal mah, enakan tinggal sama orangtua sendiri. Bisa berbakti, plus tidak keluar biaya untuk sewa atau beli apartemen karena tinggal di rumah sendiri.

Sasita tiba-tiba diminta untuk menjaga Velisa, sebab mamanya Sasita (sekaligus neneknya Velisa) hendak melaksanakan ibadah haji. Velisa memang diasuh oleh neneknya karena ayah ibunya telah tiada. Ibunya Velisa adalah kakak kandung Sasita.

Dengan ogah-ogahan, Sasita akhirnya bersedia menjaga keponakannya itu selama sang nenek berangkat ke Tanah Suci. Sasita mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap keponakannya. Tapi yaa yang namanya anak usia enam tahun, masih banyak belum bisa melakukan apa-apa yang dianggap mudah oleh orang dewasa.

Contohnya, Sasita terkaget ketika ia bangun tidur jam empat sore dan mendapati keponakannya hanya menonton Youtube saja. Ditanya sudah makan atau belum, jawabannya belum. Ditanya lapar atau tidak, jawaban Velisa lapar. Ketika ditanya kenapa tidak makan, keponakannya menjawab dengan polos, sebab tidak ada yang menyiapkan makanan.

Pelajaran mengasuh anak hari pertama: Jangan mengharapkan anak enam tahun inisiatif mengambil makanan sendiri. Jadi, jangan lupa menyiapkan makanan mereka.

Yaa, hampir di setiap bab, di paragraf akhir selalu disuguhi tulisan Pelajaran mengasuh anak hari ke-....
Ini yang menurutku keunikan buku ini. Aku belum pernah membaca novel yang di akhirnya diberikan hal-hal semacam kesimpulan atau hikmah seperti ini.

Selain itu, diceritakan pula Velisa kalau makan, pasti lamban sekali. Membuat Tante Sasa kesal. Tetapi, suatu waktu ketika diajak makan ke mall, keponakannya itu makan dengan lahap dan cepat. Tumben sekali.
Well, nampaknya Velisa adalah kita. Kecepatan makan akan meningkat ketika dihadapkan dengan makanan yang lezat! 😁

Di samping ilmu parenting, aku juga mendapat hal baru. Tentang  keuangan, investasi, saham dan segala  tetek bengeknya. Sasita bekerja di salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang sekuritas. Dijelaskan pula kantornya berada di gedung-gedung bertingkat tinggi yang ada di Jakarta. Dari style-nya, Sasita nampak sedikit agak hedon. Aku bisa menyimpulkan, Tante Sasa adalah Mbak-Mbak SCBD! 😂

Hari demi hari berlalu dan Sasita mulai terbiasa dengan keponakannya. Suatu hari, Sasita menjanjikan untuk mengajak Velisa untuk jalan-jalan ke Dufan di hari Ahad. Masalahnya adalah, tiba-tiba seorang laki-laki 'jahat' bernama Seno, mengajak Sasita untuk nonton konser band di hari yang sama. Seno adalah mantan pacarnya si Sasita dan Seno adalah seorang bapak beranak dua! Ga ada otak lu, Sen!

Coba tebak, Sasita memilih untuk menemani keponakannya ke Dufan atau nonton konser bersama suami orang?
Ternyata Sasita juga ga ada otak. Dia memilih untuk nge-date bersama Seno dan membatalkan janji dengan keponakannya.
Sasita, lu juga ga ada otak!
Astaghfirullah, maafkan saudara-saudara kalau tulisannya terkesan memaki. Agak emosi soalnya.

Singkat cerita, setelah mereka bersenang-senang dan Sasita pulang di malam hari, ia melihat Velisa sedang menangis tersedu-sedu. “Kata Bunda, janji harus ditepati..”
Deg.. mampus lo, Sasita. Enak-enakan jalan sama suami orang, ponakan sendiri ditinggal sendirian, padahal beberapa hari yang lalu udah dijanjikan mau ke Dufan.

Skip skip skip..
Akhirnya Mama mengetahui hubungan terlarang Tante Sasita dengan Seno si suami orang. Di bagian ini, konflik cerita semakin seru
Kemudian coba tebak, gimana kelanjutan pengasuhan Velisa. Untuk mengetahuinya, silahkan beli bukunya! 😀😃

Kesimpulanku; Novel ini sangat unik. Bercerita tentang parenting, namun ditambah sedikit bumbu-bumbu perselingkuhan dan konflik anak dan orangtua. Ilmu parenting yang diselipkan juga tidak nampak menggurui. Pokoknya, keren sekali!
Semangat Tante Thessa! #ehh


Judul : Semangat, Tante Sasa!
Penulis : Thessalivia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tahun Terbit : 2021

Tags:

Share:

30 komentar

  1. Wah.. Jadi pengen baca bukunya juga, mumpung mau jadi orang tua😁.
    Ternyata tante sasa pelakor beneran ya... Apa mungkin nanti dia jadi sadar karena kehadiran velisha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haii mba Astria.. lama tidak berjumpa di kolom komentar yaak. Apa kabar nihh 😁
      Hayo coba tebak,apakah beneran pelakor atau bukan yaa heheh

      Hapus
  2. Dari judulnya, kalau aku bukan mikir pelakor, tapi mikir dua hal:

    1. Mikir kalau pemerannya ini menderita jadi harus dikasi semangat,
    2. Dan mikir dia bersemangat melakukan sesuatu.

    Cukup menarik dan bikin penasaran apakah Sasita bakal kawin lari bersama Seno hehe.. Dan penasaran juga sama Velisa. 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo kawin mungkin aja.. kalo nikah belom tentu wowkwwk 🤣🤣😭

      Hapus
  3. jaid pengen baca buknya
    novel tentang parenting itu bagus banget si
    soalnya juga jadi banyak yang bisa kita petik di sini

    BalasHapus
  4. Wag dasar mbak2 SCBD ini ganjen, mau aja diajak seneng2 ama bapak2 anak 2 dan ninggalkn keponakannya gitu aja hahahah, asli penasaran banget ama kelanjutannya gmn.

    BalasHapus
  5. Aku belum baca bukunya biarpun sudah lama tahu sih, sebenarnya mau saja kalo ada yang ngasih gratis.🤣

    Ketawa pas baca bagian velisa makannya lahap, memang kalo makan makanan yang biasa kita makan sehari-hari biasanya malas, harus diganti sama yang enak enak.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nahhh mbak Thessa kalau baca tulisan ini.. Om Agus massa nya gede nih. Harus dikirimin juga 🤭

      Hapus
  6. hallo kang mas joe, alias dodo ! berbicara akan novel tante thesalivia berjudul semangat tante sasa, ceritanya sangatlah menarik dan sangat cocok dibaca kawula wanita sebagai ispirasi kala sudah menjadi ibu nantinya.


    dan ? dodo ini pasang iklanya gunakan aplikasi iklan google adsence, google ads, propallerads, iynads, atau lainnya terima kasih.

    BalasHapus
  7. Lihat covernya langsung tertarik.. baca reviewnya, jadi makin tertarik iniih.
    Sejak awal tergoda judul yang pakai tante tante gitu byasanya agak hots hihi
    Tapi ternyata alurnya cukup menarik. Malah ada tentang parentingnya juga. Makin tertarik. Soalnya ini gadis kecil saya sudah mulai remaja dan kadang terasa sulit mengatasinya. Dunia remaja sekarang beda dengan jaman saya kuno dulu

    BalasHapus
  8. Ternyata bukunya tentang parenting. Sepertinya stigmatisasi terhadap nomenklatur "tante" sudah sebias itu ya 🥲

    BalasHapus
  9. Kukira ni novel ada hubungannya sama micin sasa wkwk

    BalasHapus
  10. Tapi memang banyak orang2 yg ga cocok saat tinggal serumah Ama ortunya, dan lebih milih pisah tempat tinggal do. Contohnya aku 😁. Kalo serumah dipastikan banyak ribut dan debat yg bikin suasana malah ga enak. Apalagi kami beda pemikiran. Makanya dari SMU aku lebih milih sekolah di luar kota dan ngekos. Justru saat jauh hubungan Ama ortu membaik. Sering nelpon dan becanda. Intinya, Deket ribut, jauh kangen 🤣. Buatku lebih bagus begitu. Drpd nambahin dosa.

    Makanya cerita novel STS ini relate sih Ama kehidupanku sendiri. Kec yg ganggu suami orang wkwkkwkwk amit2 kalo itu, jangan sampe 🤣🤣.

    Baguuus memang bukunya. Dan tulisan mba thessa yg ini beneran improved jauh dibanding novel sebelumnya. 👍👍

    BalasHapus
  11. wah beruntung betul dapat langsung penulisnya...jadi dapat tanda tangannya. Sepertinya bukunya cocok untuk new parent ya. Tapi aku ga yakin mba thessa nulis tentang yang stigmanya negatif itu hahah...kalau ga salah pernah baca nama Sashita ini terinspirasi dengan nama temen anaknya mba thessa yang masih TK.
    Biar aku tebak ya, jangan jangan Sashita ini malah disuruh istrinya Seno buat anu kali ya...persiapan jadi ibu sambungnya anak anak seno juga soalnya istrinya seno sakit dan akhirnya meninggal. Eh cuma nebak doang gw soalnya aku belom baca wkwkwk...

    mudah mudahan kiprah mbak thessa di dunia literasi semakin berkibar dan banyak menelurkan buku buku baru. Amin

    BalasHapus
  12. yang lebih spesial dari buku ini langsung dikirim sama penulisnya. Apalagi ditambahi dengan tulisan tangan penulisnya. :D
    do, kamu ada masalah dengan mbak-mbak scbd..?wkwkwkwk

    Berasa relate karena sering dimintai jagain keponakan, walaupun hanya sebentar. Yaa emang melatih kesabaran kalau jaga anak kecil...hahhaha

    BalasHapus
  13. Wow beruntung banget dapat buku langsung dari penulisan itu kesempatan yang sangat langka..hehehe
    Kalau dari judulnya sepertinya buku ini bercerita tentang lika liku seorang tante mengurus ponakannya yang dibumbui sedikit (sedikit paling cuma satu atau dua persen) percintaan terlarang

    BalasHapus