Vaksin

“Kamu kan udah divaksin, kok masih kena Covid?” 
Pertanyaan ini seringkali muncul kepadaku. Baik ketika sedang menjalani isoman (bertanya melalui WhatsApp), maupun ketika sudah sembuh. 
  
“Yaa, yang sudah vaksin saja bisa kena, apalagi yang belum vaksin!” 
Aku lebih sering menjawab seperti ini. Sekaligus memberikan edukasi. Bahwa vaksin itu penting. Logikanya jangan terbalik. Tuhh.. Yang udah vaksin aja masih kena covid. Mending kita gak usah vaksin. 
Ini keliru, saudara-saudara! 
 
Uhmm... Pertanyaan di atas sebenarnya adalah wajar. Bisa jadi hanya basa-basi belaka. Agar ada yang bisa diobrolkan selanjutnya. Tidak perlu ditanggapi dengan respon “sok merasa paling benar”. Hee.. 
 
Kalau ada orang yang gak mau vaksin, yaudahlah. Gapapa. Terserah mereka. 
Siapa tahu, mereka tidak mau vaksin bukan karena percaya konspirasi wahyudi, elit global, atau akan ditanamkan chip ke dalam tubuh. Bukan. Bisa jadi, mereka.... hanya takut jarum suntik! 😆
 
Jujur saja, aku pun awal-awalnya tidak mau divaksin. Agak ngeri-ngeri juga lah dengan yang namanya suntik. Terakhir disunik pun itu ketika SD. Vaksin juga. Vaksin polio, atau cacar, atau apa yaak. Lupa. Dan, ketika kelas satu SD pun, aku pernah kabur dari sekolah ke rumah gegara ada vaksin dari Puskesmas.
Yaa, itu ketika masih jadi bocil ya. Kalau sekarang mah, gak mungkin aku mau kabur. Hiiihi..
 
Baca Juga : Akhirnya Kena Juga! 
 
Oke, aku divaksin di bulan Maret 2021. Kalau tidak salah, itu masa ketika masih cukup awal ketika vaksin tiba di Indonesia. Saat itu, tidak semua masyarakat umum bisa mendapat vaksin. Yang divaksin baru orang-orang dari kelompok tertentu saja; Manula, Para Pejabat (termasuk PNS, Karyawan BUMN, TNI, Polri, hingga Anggota Dewan), dan Petugas Pelayan Publik. Itu pun masih di sekitaran Jabodetabek. Untuk daerah lain, belum semasif sekarang. Cukup beruntung aku kini tinggal di Jabodetabek. Punya sedikit previlej.
 
Aku masuk yang mana? Rasa-rasanya di kategori ketiga; Petugas Pelayan Publik.
Sebab perusahaan tempat kami bekerja adalah perusahaan jasa. Gitu kali alasannya (?). Oh yaa, satu lagi. Form vaksin yang aku terima ketika di meja pendaftaran, memiliki kop surat dari Kementerian Perhubungan. Atau mungkin, perusahaan tempat aku bekerja sering berhubungan dengan Kementerian Perhubungan, sehingga perusahaan kami mendapat vaksin di awal? Tidak tahu juga. Mungkin sepeti itu adanya.
 
Pokoknya, aku ingat betul. Saat itu aku baru menadi karyawan baru. Sekitar satu pekan. Dan saat itu sedang masa training. Belum benar-benar bekerja. Artinya, aku cukup beruntung. Baru masuk kerja, langsung bisa dapat akses untuk vaksin (bayangkan sampai hari ini pun, di banyak tempat di luar Pulau Jawa, orang-orang masih pada rebutan untuk vaksin).
 
Seperti yang telah aku singgung di awal narasi. Aku awalnya agak sedikit ngeri untuk divaksin. Namun, di sisi lain ini adalah kesempatan langka (termasuk bisa eksis untuk di-upload di story Instagram). Satu sisi juga bermanfaat untuk kesehatan, memperkuat kekekalan tubuh dari virus. Akhirmya, Bismillah.. Aku ikut vaksin.
  
Alurnya, kami diminta mendaftar dahulu. Bawa KTP. Isi nomor HP. Setelah itu kita akan didata oleh petugas.
Kemudian, setelah sekian menit, lanjut ke pos kedua. Screening oleh tim dokter. Hanya ditanyakan pertanyaan simpel saja. Tadi pagi sudah sarapan atau belum. Sarapan apa saja. Sudah pernah terkena Covid atau tidak (kabarnya, kalau kamu sudah terkena Covid, baru boleh divaksin setelah dua atau tiga bulan ke depan).
 
Setelah dinyatakan aman, vaksin siap disuntikkan ke lengan bagian atas. Sang dokter selalu bilang ke setiap orang yang hendak disuntiknya, “Vaksinnya Sinovac, ini baru. Masih disegel ya.”
Nampaknya, SOP mengharuskan begitu. Ntah berapa ratus kali sang dokter mengucapkan kalimat itu dalam satu hari. Pasti lelah juga mulutnya mengucapkan hal yang sama setiap saat. Hiiihi.


Waah, ternyata lenganku belang ya 😅

Setelah disuntik, para peserta vaksin tetap harus diminta menunggu selama 30 menit di area ruang tunggu. Kata petugas, kalau setelah 30 menit tidak ada reaksi apa-apa, boleh pulang. Sebenarnya itu hoax. Coba saja, kalau aku pulang saat itu, pasti dicegat di pos Security, “Mas, jam pulang kerja itu jam setengah enam sore. Ini masih jam sepuluh pagi.” 
 
Tak lama berselang, ponselku berdering. Kalau sudah begitu, biasanya aku mendapat hadiah mobil higga uang tunai ratusan juta rupiah. Namun ternyata, saat itu tidak. SMS itu berisi link untuk mengunduh sertifikat vaksin.
 
Bagaimana dengan vaksin kedua? Sama saja alurnya. Ini adalah hasil unduhan sertifikat vaksinku, yang seperti ini orang-orang sering upload untuk dijadikan story, kan? Hehhe.


Apa efek yang dirasakan setelah vaksin?
Kalau vaksin pertama, aku tidak merasa gejala apapun. Tidak ada masalah apa-apa. Namun, ada beberapa teman yang meraskan tangannya pegal-pegal.
Huu.. Dasar lemah! Kataku dalam hati seraya menghardik teman yang merasakan efek samping dari vaksin.
Astaghfirullah. Jahad sekali aku yaak :(
 
Bagaimana dengan vaksin kedua?
Nah ini yang lumayan terasa efeknya. Tusukan jarum kali ini, rasanya lebih sakit dan tajam. Apa mungkin jarumnya lebih gede, ya? Aku gak tau juga. Tak lama setelah itu, aku merasakan pegal-pegal di sekitar area lengan atas (yang baru saja disuntik). Pegal-pegal ini aku rasakan cukup lama. Seharian, bahkan lebih dari 24 jam rasa pegal-pegal itu tidak hilang (seperti rasa rinduku padamu yang tidak pernah hilang).
 
Efek lainnya adalah rasa kantuk yang berat teramat sangat. Vaksin selesai jam sepuluhpagi. Ketika kembali ke meja, kembali ke kubikel. Aku tertidur. Beneran tertidur, hingga lewat pukul sebelas. Tidurnya seperti ketika kita mendengarkan khotbah Jumat. Senyenyak itu tidurnya. Dan, efek terakhir adalah perut yang keroncongan.
Tapi di paragraf ini aku tahu alasannya. Mungkin bukan karena vaksin, melainkan karena saat itu adalah bulan puasa. Hahahaa.
 
***
 
Berbulan-bulan sejak aku telah divaksin, peraturan dari Pemerintah telah berubah lagi. Pemerintah sedikit “memaksa” warganya untuk divaksin.
Para pakar ilmu pengetahuan banyak yang berbicara di televisi dan kanal media sosial. Bahwa vaksin dapat memutus rantai penyebaran virus. Para ustadz dan tokoh agama lainnya juga berbicara bahwa vaksin itu berpahala karena dapat bermanfaat menjaga diri dan orang lain. Nanti besok-besok masjid dapat penuh lagi.
Ternyata, para pakar dan tokoh agama tidaklah diindahkan oleh masyarakat.
 
Namun, ketika Pemerintah mengeluarkan "fatwa" bahwa barangsiapa yang hendak masuk mall, restoran, tempat wisata atau berpergian melalui bandara, stasiun, terminal, pelabuhan dan sebagainya. Haruslah divaksin. Maka, sejak saat itu masyarakat berbondong-bondong mendaftar vaksin.
 
Nampakya, banyak di antara kita lebih takut tidak bisa masuk mall, yaak. Hehehe.
So, jangan lupa vaksin. Biar kamu bisa masuk mall! #eh

Karyawan yang masih training, juga pengen eksis setelah divaksin 😂

Share:

50 komentar

  1. aku juga sudah vaksin yang kedua
    tapi istri belum nih, karena e-KTP nya baru selesai diurus, dari masalah dobel NIK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, saya kira masalah dobel NIK cuma ada ketika menjelang Pemilu saja mas *upss 🤐🤭

      Hapus
  2. wah...alhamdulilah bisa vaksin ya Do di awal awal...dapat privilej karena tinggal di area jabidetabek...oh coba kutebak..mkamu tangerang kan...jangan jangan kerja di bandara ya..soale berurusan dengan perhubungan heheh...canda Do

    wah baru tahu kalau habis terkena covid bisa dibolehkan vaksin setelah 2-3 bulan ya Do..mudah mudahan kita semua selalu sehat dan kebal ya usai vaksin kedua..aku sih sama juga abis vaksin ngantuk betul...tapi ya ga sampe tidur di balik meja kubikel sih hahahha

    BalasHapus
  3. aku juga ngantuk banget mas sama laper minta ampun
    tapi pakai AZ sih gatau ya kalau sinovac ama sama
    ngantuknya itu lo ga ilang2 sampe 2 hari wkwkwk

    kalau setauk memang tergantung keparahan covidnya
    temenku malah selamg sebulan dari sembuh
    makanya konsul teratur ke dokter penting banget

    BalasHapus
  4. Waktu adik saya sempat kena covid, justru penghibur hati saya adalah bahwa dia sudah vaksin. Alhamdulillah, cuma hilang penciuman dan segera sembuh.

    Sedangkan saya sendiri, saat orang sibuk cari vaksin sana-sini, saya masih tenang bae, malas nyari. Sampai bulan lalu ada yang nyodorin form vaksin, baru akhirnya saya daftar, ckck. Masih menunggu giliran untuk vaksin kedua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa alhamdulillah sudah vaksin ya mbak. Jadi tak terlalu parah. Apabila belum vaksin, boleh jadi parah tuh sakitnya

      Hapus
  5. Walau sudah divaksin ya tetap harus patuh prokes 5M juga, soalnya vaksin itu hanya salah satu penunjang pendamping 5M.

    Hihi, banyak lucu2nya, pintar ngelawak mas Dodo ini, tapi pas tertidur itu gak disuruh pulang kah oleh si Boss 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk kayaknya die faham kang kalo habis vaksin itu ngantuk. Jadi aman, bos ga protes 😃😃

      Hapus
  6. He he ... di tempat saya, lucunya penerima uang bantuan sosial dari pemerintah (saya tak tahu namanya. Mereka mau divaksin takut uang bantuannya ditahan. Jadi mereka disuntik bukan takut nyawanya hilang ditelan covid. tapi demi mempertahankan uang bantuan sosial.

    BalasHapus
  7. Betul tuh mas Dodo, bisa jadi alasannya cuma karena takut jarum suntik soalnya ini yang dialami oleh mba saya. Pada awalnya nggak mau vaksin sebab takut jarum, thankfully setelah berkali-kali dibilang kalau jarumnya kecil dan nggak sakit, baru deh berangkat. hehehe. Jadi buat yang nggak mau vaksin karena takut jarum, believe me, jarumnya kecil koook jadi nggak sakit 😆

    By the way, selamat mas Dodo sudah jadi calon pegawai, semoga proses trainingnya lancar, bisa selesai dengan hasil memuaskan, dan semangat bekerja 🥳

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mbak. Alhamdulillah udah ga lagi jadi calon pegawai dan training nya jg udah selesai. 6 bulan yg lalu 😄

      Hapus
    2. Berarti sekarang sudah jadi PNS nih.😄

      Hapus
  8. wkwkwk aku dulu juga pernah sih kabur dari sekolah pas mau di vaksin, dulu aku kaburnya kerumah temen dan satu grub ada 10 anak kayaknya :D

    emang sesakit itukah vaksin ?, aku sendiri belum pernah sih, bukan takut jarum suntik mas, tapi taku7t apa yang terjadi setelah itu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk gapapa. Aman kok mas. Paling pegel pegel dikit aja

      Hapus
  9. Wah benar juga ya, biarpun para ulama dan kyai sudah bilang kalo di vaksin itu berpahala karena bisa membuat kebal dan masjid penuh lagi tapi tetap tidak diindahkan.

    Giliran tidak boleh masuk mall kalo belum vaksin, barulah antri daftar.🤣

    BalasHapus
  10. waaah, samaaa! pertanyaan di atas juga berkali2 muncul di chat wa-ku. Karena kebetulan vaksin pertama di bulan Mei, trs kena covid awal bulan Juli. xixixi
    tp aku bersyukur banget, mungkin berkat vaksin dosis pertama, gejala covidku ringan. hehe
    efek ngantuknya setelah di vaksin memang nyata sih, vaksin pertama dan kedua langsung tepar tidurrr

    BalasHapus
  11. Hardik aku mas karena lenganku juga pegel-pegel habis vaksin, heheheheh

    BalasHapus
  12. Hwah samaan nih yang udah di vaksin dua kali.
    Biarin ada yang julid atau nyinyir 'kalau yang di vaksin masih kena covid', yang penting kita sudah berikhtiar untuk menjaga kesehatan yang salah satunya dengan vaksin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harusnya gini, yang udah vaksin aja masih bisa kena covid. Apalagi yg belum vaksin. Xixixiii....

      Hapus
  13. Akupun dpt SinoVac saat orang2 blm di vaksin (jatah keluarga nakes wkwk), 2 kali vaksin Puji Tuhan bgt ga ada efek samping sama sekali mas, cuma laper aja, tp itu mungkin bukan efek samping vaksin ding, mungkin emang akunya yg gampang laperan hahahha.

    BalasHapus
  14. Sama Dooo, aku juga ngerasa suntikan kedua lebih sakit, padahal kalau dilihat-lihat tuh jarum suntiknya sama aja kayak yang pertama 😂 terus efeknya di lengan lebih terasa pegal dibanding dosis pertama. Kenapa kayak gini ya, bingung juga 😂
    Dodo termasuk cepat banget keluar sertifikatnyaaa! Kalau aku kayaknya 2-3 hari setelahnya baru ada hahaha. Syukurlah kita semua sudah divaksin yaaa! Keluarga Dodo yang di luar Jawa gimana? Sudah divaksin belum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, Bisa 2-3 hari yaa mbak. Aku di hari H, langsung dapat sms berisi link sertifikat vaksin di hari tersebut

      Hapus
  15. selamat mas Do udah vaksin kedua. moga sehat-sehat yaaa~

    aku juga udah vaksin komplit setelah banyak drama panjang kehabisan dkk. hadeh 🥴
    alhamdulillah nggak ada kendala juga disertifikat vaksin
    cuma beberapa temen emang ada yang nggak keluar sertifikatnya
    kasihan mau ke luar kota jadi susah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah ternyata ada beberapa yg kendala sertifikat vaksin nya yaa. Aku baru tahu loh mbak. Mungkin krn NIK nya tidak sinkron kali ya

      Hapus
  16. Aku sudah Divaksin sejak lama Do..😊😊 Memang betul setelah divaksin bukan kita bisa seenaknya mengabaikan kesehatan. Tetapi harus tetap waspada selama coronces belum berakhir..😁😁

    BalasHapus
  17. Aku dari awal ada si Coro langsung kepikiran pengen vaksin. hahaha... Padahal mana ada kan waktu itu. Akhirnya kedapetan vaksin pertama pertengahan tahun ini disusul vaksin kedua sebulan kemudian. Klo sertifikat beres vaksin langsung keluar.

    Abis vaksin alhamdulillah kayak orang-orang cuma ngantuk dan laperan aja, wkwkw...

    BalasHapus
  18. Aku langsung vaksin habis lebaran gara-gara dapet kerjaan luar kota. Rasanya ngeri kalau belum vaksin tapi harus bolak balik luar kota naik pesawat. Walaupun habis vaksin dosis 1 langsung kaya orang sakit. Vaksin 2 malah besoknya langsung pcr dan pergi luar kota, gak ada efek apa-apa.

    BalasHapus
  19. Yeay, sama dong aku juga divaksin Sinovac :) IYa ya rata2 efek abis divaksin itu ngantuk dan lapar eh atau doyan yak? Hahahahaha :D AKu aja bisa makan nasi padang dan bakso tuh, sampe rumah mandi dulu baru makan :D Iya momen langka foto vaksinnya ditayangin di IG Story dll ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Plus aku divaksin ketika bulan puasa... bertambah laparlah jadinya ahaha

      Hapus
  20. Waaah Dodo cepet juga dapetnya yaaa. Dari Maret. Aku baru bisa dari juli 😄. Tapi sekarang komplit juga kok. Aku lagi nunggu vaksin untuk anak2 di bawah 12 THN skr do. Kalo anak2 belum divaksin, aku masih takut kalo traveling. Sabar dulu ajalah, sampe semua keluargaku udah full vaksin :).

    Samaaa do, efek yg aku rasain juga nguantuuuuuk, tapi dari dosis pertama. Dosis kedua malah ga berasa apa2 🤣. Beda2 emang yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba, sabar aja. Heheheh
      Tapi kemarin2 aku lihat berita, katanya anak2 udah bisa divaksin, yaa?

      Hapus
  21. Setelah vaksin aku asma.. wkwk 🤣🤣🤣 tapi bukan karena setelah vaksin sih. Ini karena efek pas ke toilet.. ngelewatin orang2 yg pada merokok tapi nggk pada tempatnya.. haha

    Yeaayy selamat Mas Do. Sudah jadi manusia seutuhnya.. wkwkwk *eh.. sudah bisa check in mall *ehh 😂😂

    BalasHapus
  22. Hamdalah, rezeki ganda, masuk kerja langsung divaksin pula. Saya belum nih, karena tinggal di pedalaman, vaksinnya datang pas saya baru mengandung, katanya harus nunggu kira2 trisemester dua. Qadarullah dapat musibah wak berpulang dan jadi sibuk banget. eh sekarang jadi galau krn katanya kalau melahirkan di RS harus ada sertifikatnya. huhuhu malah curhat yah

    BalasHapus
  23. Wah dodo sempat kena covid juga yaa. alhamdulillah sudah sehat dan sudah vaksin juga.

    btw, aku kok dulu sama petugasnya nggak dikasih tahu pelayanan gitu, sampe harus bilang kalau vaksinnya baru lepas segel. daaan aku dulu pas suntiknya nggak sampingan duduk gitu, tapi petugasnya berdiri, hoho

    semoga sehat terus yaa do

    BalasHapus
  24. aku kalau jam jam 10 pagi gitu dapetnya sms selain menang undian milyaran, biasanya sms soal pinjaman kreditan hahaha
    terlalu sering terima sms kayak gini, nggak pernah aku buka smsnya

    akhirnya udah vaksin sampe dosis dua ya, dosis dua aku baru hari minggu kemarin, soalnya abis kena covid, jadi nunggu 3 bulan, ya baru kemarin ini

    BalasHapus
  25. wah, aku baru aja selesai vaksin kedua awal november.. kelar vaksin, asma kumat.. hahahaha... tapi Alhamdulillah sekarang sudah membaik. Trus diledekin bentar lagi jadi Titan, sama temen2 yang ogah vaksin.. hahahaha

    BalasHapus
  26. Aku baru selesai vaksin ke dua pakai sinovac, namun tetap menggunakan pakai masker kalau ketemu orang orang. Sarn tetap patuhi prokes buat orang orang yang kita sayang.

    BalasHapus